Minggu, 02 November 2014

INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT



A.    Pengertian
1.   Individu
Individu berasal dari bahasa latin,”INDIVIDUUM” yang berarti tidak terbagi.individu merupakan unit terkecil dari keluarga dan satuan terkecil dari makhluk hidup.
Kata Individu menurut Dr. A. Lysen bukan berarti sebagai suatu keseluruhan yang tak terbagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu bukan hanya memiliki peranan penting dalam keluarga,masyarakat ataupun lingkungan social lainya,melainkan juga memiliki kepribadian yang khas,pola tingkah laku yang berbeda-beda dan karakteristik yang berbeda pula, karna setiap individu itu pasti memiliki keunggulan, kelemahan, dan keunikan tersendiri.Jadi setiap individu itu berbeda-beda satu dengan yang lainya.
2.   Keluarga
Keluarga adalah suatu institusi atau susunan orang-orang yang di satukan oleh ikatan-ikatan tertentu, seperti perkawinan yaitu antara suami dan istri, darah atau keturunan yaitu ayah,ibu,putra atau putri, nenek ,kakek  dan yang lainya,ada juga yang mengatakan keluarga itu di satukan oleh keyakinan seperti agama islam,semua orang islam tahu bahwa mereka adalah satu kelurga.
Keluarga berasal dari bahasa sansekerta, yaitu “kula” dan “warga” yang berarti anggota,kelompok kerabat. Menurut Ki Hajar Dewantara, keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensil, enak, dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul, atau terdiri dari dua orang atau lebih yang terikat oleh hubungan darah atau perkawinan dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Dari semua pengertian keluarga di atas dapat di simpulkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang tinggal dalam satu rumah, yang disatukan oleh hubungan darah (keturunan), perkawinan atau suatu institusi tertentu yang berinteraksi dan  bekerja sama untuk meneguhkan gabungan tersebut,yang mana keluarga ini di pimpin oleh seorang kepala keluarga dan setiap individu memiliki peranan penting di dalamnya.
3.   Masyarakat
Secara umum Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama dan saling mempengaruhi serta bekerja sama untuk memperoleh keuntungan bersama.
bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama.

Ø  Pengertian Masyarakat Menurut para ahli:
1.    Menurut Peter L. Berger, masyarakat adalah suatu keseluruhan yang kompleks diantara hubungan manusia yang sifatnya luas.
2.    Menurut Karl Marx, masyarakat adalah seluruh hubungan ekonomis baik konsumsi maupun produksi dan berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis yakni teknik dan karya.
3.    Menurut J.L. Gillin dan J.P. Gillin,masyarakat sebagai sekelompok manusia yang memiliki kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang di ikat oleh kesamaan.
4.    Menurut Harold J. Razki.masyarakat sebagai suatu kelompok manusia yang hidup bekerjasama untuk mencapai keinginan bersama.
5.    Menurut Robert Maciver, masyarakat sebagai suatu sistim hubungan-hubungan yang di tertibkan
6.   Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi  yang merupakan anggotanya.
7.   Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
Dari pengertian-pengertian di aas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah sekumpulan individu atau keluarga yang banyak yangtinggal dalam suatu wilayah yang luasdan dalam waktu yang cukup lama, yang terikat oleh suatu adat, hukum, social, dan ekonomi. dan hidup secara berdampingandan saling bekerja sama untuk memenuhi kesejahteraan masing-masing individu.
B.     Fungsi keluarga
1.   Fungsi pendidikan
2.   Fungsi biologis
3.   Fungsi psikologis
4.   Fungsi sosiologis
5.   Funsi ekonomis
6.   Fungsi rekreatif
7.   Fungsi keagamaan
8.   Fungsi perlindungan

1.      Fungsi pendidikan
Dalam hal ini keluarga bertugas menyekolahkan anak untuk member pengetahuan, keterampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya agar bisa mempersiapkan mereka untuk kehidupan dewasa yang akan dijalaninya.


2.      Fungsi biologis
Dalam hal ini keluarga bertugas untuk mempersiakan anak-anaknya dalam perkawinan,karena dengan adanya perkawinan akan menghasilkan keturunan sebagai generasi penerus.
Adapun persiapan perkawinan diantaranya: pengetahuan tentang sex bagi suami istri,pengetahuan untuk mengatur rumah tangga bagi sang istri,tugas dan kewajiban suami, kemudian memelihara pendidikan bagi anak dan lain-lain.
3.      Fungsi psikologis
Dalam hal ini keluarga bertugas untuk memberikan kasih saying dan rasa aman bagi anggotanya, memberikan identitas anggota keluarga,menjaga perasan sesame keluarga agar tidak terjadi perkelahian, perseturuan, ataupun perpecahan diantara anggota-anggotanya.
4.      Fungsi sosiologis
Dalam hal ini keluarga bertugas untuk membina anak-anaknya untuk mempersiapkan kehidupan mereka dalam masyarakat sosial,  serta mempelajari nilai-nilai dan peranan-peranan dalam masyarakat. Dengan fungsi ini juga diharap kan agar anak-anaknya meneruskan nilai-nilai budaya keluarga yang di wariskan dari orang-orang tua terdahulu.
5.      Fungsi ekonomis
Dalam hal ini keluarga bertugas untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti kebutuhan makan dan minum,kebutuhan pakaian dan tempat tinggal, dengan cara mencari sumber-sumber penghasilan,mengatur penggunan penghasilan tersebut. Dan juga mempersiapkan kebutuhan untuk masa yang akan datang, seperti pendidikan anak, jaminan hari tua dan lain-lain.
6.      Fungsi rekreatif
Dalam hal ini tugas keluaraga adalah memenuhi kebutuhan rohani anggotanya, bukan berarti harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang terpenting adalah menjadikan suasana agar tetap menyenangkan dalam keluarga, misalnya nonton tv bersama, makan bersama, saling bercerita tentang pangalaman masing-masing dsb.
7.      Fungsi kaegamaan
Dalam hal ini tugas keluarga adalah untuk memperkanalkan dan mengarahkan anggotanya pada agama atau keyakinan yang di anut oleh keluarga tersebut, dan mananamkan keyakinan tersebut karena untuk mempersiapkan kehidupan setelah kehidupan di dunia.
8.      Fungsi perlindungan
Dalam hal ini keluarga bertugas agar anggotanya terlindung dari segala sesuatu yang dapat membahayakan keamanan dan kenyamanan mereka, seperti melindungi dari penyakit, menyediakan rumah,mamberi pagar dan lain-lain


C.    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Individu
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya sel-sel tubuh suatu organisme yang disertai pertambahan ukuran,berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, dimana suatu organisme yang dulunya kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
1          1.   Faktor biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan, kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
contoh kasusnya yaitu:
 ketika seseorang memiliki tubuh yanh utuh,suatu saat mengalami kecelakaan dan salah satu anggota tubuh nya mengalami kerusakan sperti patah kaki, matanya buta atau yang lainya, pasti setelah itu akan terjadi perubahan yang signifikan pada orang tersebut, entah itu perubahan sifat atau perubahan perilaku.
2.      Faktor  geografis
Factor geografis sangat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu individu,karena setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya.sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan tentunya menghasilkan individu yang berkepribadian baik pula.Tetapi sebaliknya jika lingkungan fisik tidak baik maka akan akan menimbulkan keadaan yang tidak baik juga.
Faktor geografis dapat berupa hubungan sosial antar individu atau berupa keadaan fisik  suatu lingkungan, seperti contoh di pemukiman kumuh,maka akan lebih banyak yang terkena penyakit dari pada di pemukiman yang elit.
Contoh kasusnya  yaitu:
Nadila adalah seorang remaja yang bermoral, tidak suka melarang peraturan, berbadan sehat, dan tidak gampang terkena penyakit, suatu saat dia berpindah tempat ketempat yang kubuh dan kurang baik, setelah beberapa lama dia sering terkena penyakit dan akibat pergaulan yang tidak baik dia menjadi pribadi yang selalu melanggar peraturan.
3.      Factor kebudayaan khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.
Contoh kasusnya yaitu:
Haikal adalah seorang pemuda yang sederhana dan selalu bangun jam 6 pagi, kemudian dia masuk ke suatu ponpes, dan ternyata di situ harus selalu bangun jam 4 pagidan setelah itu harus mengaji, maka mau nggak mau haikal harus mengikuti kebudayaan tersebut.
D.    Hubungan antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa di pisahkan karena ketiganya mempunyai keterkaitan yang sangat erat.keluarga dan masyarakat tidak pernah akan ada jika tidak ada individu, sementara itu, seorang individu tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa adanya individu yang lain. dan beberapa individu tidak akan saling berhubungan tanpa adanya ikatan seperti keluarga dan masyarakat.selain itu, Individu juga membutuhkan membutuhkan keluarga dan masyarakat untuk mengekspresikan aspek sosialnya.
Soerang individu pertama kali muncul ke dunia di lingkungan keluarga, dan individu tidak akan mungkin memenuhi kebutuhannya tanpa adanya keluarga karena individu yang baru lahir tidak bisa apa-apa, di dalam keluargalah individu mengembangkan kepribadiannya dan belajar untuk bersosialisaasi dengan individu yang lain. Kemudian setelah dewasa seorang individu tidak mungkin hidup hanya dalam satu keluarga, pastinya akan bermasyarakat dengan keluarga yang lain. Setiap keluarga harus bisa menciptakan individu yang baik,bermoral, dan saling memahami agar ikatan persaudaraan dapat terjalin dengan baik, dan agar individu tadi bisa menjalin hubungan dengan masyarakat seperti halnya menjalin hubungan dengan keluarga.
Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.
hubungan individu dengan masyarakat adalah tahap selanjutnya dari seseorang yang telah mempelajari cara berinteraksi yang telah diajarkan dalam keluarga. Dalam hal ini, individu memasuki suatu ruang lingkup yang sangat luas karena terdapat individu yang berbeda dan berasal dari berbagai daerah/komunitas. Masyarakat itu bersifat makro. Sifat makro diperoleh dari kenyataan, bahwa masyarakat pada hakiaktnya terdiri dari sekian banyak komunias yang berbeda, sekaligus mencakup berbagai macam keluarga, lembaga dan individu – individu.





Referansi:
 -          Wahyu, Ramdani, M.Ag.,M.Si. ISD (Ilmu Sosial Dasar). Pustaka Setia. Bandung : 2007
 -          Ebook gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar