A.
Pengertian
1.
Individu
Individu
berasal dari bahasa latin,”INDIVIDUUM” yang berarti tidak terbagi.individu merupakan
unit terkecil dari keluarga dan satuan terkecil dari makhluk hidup.
Kata Individu
menurut Dr. A. Lysen bukan berarti sebagai suatu keseluruhan yang tak terbagi,
melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu bukan
hanya memiliki peranan penting dalam keluarga,masyarakat ataupun lingkungan
social lainya,melainkan juga memiliki kepribadian yang khas,pola tingkah laku
yang berbeda-beda dan karakteristik yang berbeda pula, karna setiap individu
itu pasti memiliki keunggulan, kelemahan, dan keunikan tersendiri.Jadi setiap
individu itu berbeda-beda satu dengan yang lainya.
2.
Keluarga
Keluarga
adalah suatu institusi atau susunan orang-orang yang di satukan oleh
ikatan-ikatan tertentu, seperti perkawinan yaitu antara suami dan istri, darah
atau keturunan yaitu ayah,ibu,putra atau putri, nenek ,kakek dan yang lainya,ada juga yang mengatakan
keluarga itu di satukan oleh keyakinan seperti agama islam,semua orang islam
tahu bahwa mereka adalah satu kelurga.
Keluarga
berasal dari bahasa sansekerta, yaitu “kula” dan “warga” yang berarti
anggota,kelompok kerabat. Menurut Ki Hajar Dewantara, keluarga adalah kumpulan
beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa
berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensil, enak, dan berkehendak
bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
Keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul, atau terdiri dari dua orang atau lebih yang terikat oleh
hubungan darah atau perkawinan dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.
Dari semua
pengertian keluarga di atas dapat di simpulkan bahwa keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang tinggal
dalam satu rumah, yang disatukan oleh hubungan darah (keturunan), perkawinan
atau suatu institusi tertentu yang berinteraksi dan bekerja sama untuk
meneguhkan gabungan tersebut,yang mana keluarga ini di pimpin oleh seorang
kepala keluarga dan setiap individu memiliki peranan penting di dalamnya.
3.
Masyarakat
Secara umum
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama dan saling mempengaruhi
serta bekerja sama untuk memperoleh keuntungan bersama.
bahasa inggris, masyarakat disebut
society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal
dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama.
Ø Pengertian Masyarakat Menurut para ahli:
1.
Menurut
Peter L. Berger, masyarakat adalah suatu keseluruhan yang kompleks diantara
hubungan manusia yang sifatnya luas.
2.
Menurut
Karl Marx, masyarakat adalah seluruh hubungan ekonomis baik konsumsi maupun
produksi dan berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis yakni teknik dan
karya.
3.
Menurut
J.L. Gillin dan J.P. Gillin,masyarakat sebagai sekelompok manusia yang memiliki
kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang di ikat oleh kesamaan.
4.
Menurut
Harold J. Razki.masyarakat sebagai suatu kelompok manusia yang hidup
bekerjasama untuk mencapai keinginan bersama.
5.
Menurut
Robert Maciver, masyarakat sebagai suatu sistim hubungan-hubungan yang di
tertibkan
6.
Menurut Emile Durkheim masyarakat
merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
7.
Menurut Paul B. Horton & C.
Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama
dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai
kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau
kumpulan manusia tersebut.
Dari pengertian-pengertian di aas dapat disimpulkan bahwa
masyarakat adalah sekumpulan individu atau keluarga yang banyak yangtinggal
dalam suatu wilayah yang luasdan dalam waktu yang cukup lama, yang terikat oleh
suatu adat, hukum, social, dan ekonomi. dan hidup secara berdampingandan saling
bekerja sama untuk memenuhi kesejahteraan masing-masing individu.
B.
Fungsi keluarga
1.
Fungsi
pendidikan
2.
Fungsi
biologis
3.
Fungsi
psikologis
4.
Fungsi
sosiologis
5.
Funsi
ekonomis
6.
Fungsi
rekreatif
7.
Fungsi
keagamaan
8.
Fungsi
perlindungan
1.
Fungsi
pendidikan
Dalam hal ini
keluarga bertugas menyekolahkan anak untuk member pengetahuan, keterampilan,
dan membentuk perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya agar bisa
mempersiapkan mereka untuk kehidupan dewasa yang akan dijalaninya.
2.
Fungsi
biologis
Dalam hal ini
keluarga bertugas untuk mempersiakan anak-anaknya dalam perkawinan,karena
dengan adanya perkawinan akan menghasilkan keturunan sebagai generasi penerus.
Adapun
persiapan perkawinan diantaranya: pengetahuan tentang sex bagi suami
istri,pengetahuan untuk mengatur rumah tangga bagi sang istri,tugas dan
kewajiban suami, kemudian memelihara pendidikan bagi anak dan lain-lain.
3.
Fungsi
psikologis
Dalam hal ini
keluarga bertugas untuk memberikan kasih saying dan rasa aman bagi anggotanya,
memberikan identitas anggota keluarga,menjaga perasan sesame keluarga agar
tidak terjadi perkelahian, perseturuan, ataupun perpecahan diantara
anggota-anggotanya.
4.
Fungsi
sosiologis
Dalam hal ini
keluarga bertugas untuk membina anak-anaknya untuk mempersiapkan kehidupan mereka
dalam masyarakat sosial, serta
mempelajari nilai-nilai dan peranan-peranan dalam masyarakat. Dengan fungsi ini
juga diharap kan agar anak-anaknya meneruskan nilai-nilai budaya keluarga yang
di wariskan dari orang-orang tua terdahulu.
5.
Fungsi
ekonomis
Dalam hal ini
keluarga bertugas untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti kebutuhan makan dan
minum,kebutuhan pakaian dan tempat tinggal, dengan cara mencari sumber-sumber
penghasilan,mengatur penggunan penghasilan tersebut. Dan juga mempersiapkan
kebutuhan untuk masa yang akan datang, seperti pendidikan anak, jaminan hari
tua dan lain-lain.
6.
Fungsi
rekreatif
Dalam hal ini
tugas keluaraga adalah memenuhi kebutuhan rohani anggotanya, bukan berarti
harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang terpenting adalah menjadikan
suasana agar tetap menyenangkan dalam keluarga, misalnya nonton tv bersama,
makan bersama, saling bercerita tentang pangalaman masing-masing dsb.
7.
Fungsi
kaegamaan
Dalam hal ini
tugas keluarga adalah untuk memperkanalkan dan mengarahkan anggotanya pada
agama atau keyakinan yang di anut oleh keluarga tersebut, dan mananamkan
keyakinan tersebut karena untuk mempersiapkan kehidupan setelah kehidupan di
dunia.
8.
Fungsi
perlindungan
Dalam hal ini
keluarga bertugas agar anggotanya terlindung dari segala sesuatu yang dapat
membahayakan keamanan dan kenyamanan mereka, seperti melindungi dari penyakit,
menyediakan rumah,mamberi pagar dan lain-lain
C.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Individu
Pertumbuhan
adalah proses bertambahnya sel-sel tubuh suatu organisme yang disertai
pertambahan ukuran,berat, serta tinggi yang bersifat irreversible
(tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat
kuantitatif, dimana suatu organisme yang dulunya kecil menjadi lebih besar
seiring dengan pertambahan waktu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan individu, yaitu:
1 1. Faktor biologis
Semua manusia normal dan sehat
pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan, kaki dan lainya.
Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan
perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap
individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
contoh kasusnya yaitu:
ketika seseorang memiliki tubuh yanh
utuh,suatu saat mengalami kecelakaan dan salah satu anggota tubuh nya mengalami
kerusakan sperti patah kaki, matanya buta atau yang lainya, pasti setelah itu
akan terjadi perubahan yang signifikan pada orang tersebut, entah itu perubahan
sifat atau perubahan perilaku.
2.
Faktor geografis
Factor geografis sangat
mempengaruhi kelangsungan hidup suatu individu,karena setiap lingkungan fisik
yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya.sehingga menyebabkan
hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan tentunya menghasilkan
individu yang berkepribadian baik pula.Tetapi sebaliknya jika lingkungan fisik
tidak baik maka akan akan menimbulkan keadaan yang tidak baik juga.
Faktor geografis dapat berupa
hubungan sosial antar individu atau berupa keadaan fisik suatu lingkungan, seperti contoh di pemukiman
kumuh,maka akan lebih banyak yang terkena penyakit dari pada di pemukiman yang
elit.
Contoh kasusnya yaitu:
Nadila adalah seorang remaja yang
bermoral, tidak suka melarang peraturan, berbadan sehat, dan tidak gampang
terkena penyakit, suatu saat dia berpindah tempat ketempat yang kubuh dan
kurang baik, setelah beberapa lama dia sering terkena penyakit dan akibat
pergaulan yang tidak baik dia menjadi pribadi yang selalu melanggar peraturan.
3.
Factor kebudayaan khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat
mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang
ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki
kepribadian yang sama juga.
Contoh kasusnya yaitu:
Haikal adalah seorang pemuda yang
sederhana dan selalu bangun jam 6 pagi, kemudian dia masuk ke suatu ponpes, dan
ternyata di situ harus selalu bangun jam 4 pagidan setelah itu harus mengaji,
maka mau nggak mau haikal harus mengikuti kebudayaan tersebut.
D.
Hubungan antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Individu, keluarga, dan
masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa di pisahkan karena
ketiganya mempunyai keterkaitan yang sangat erat.keluarga dan masyarakat tidak
pernah akan ada jika tidak ada individu, sementara itu, seorang individu tidak akan
bisa berdiri sendiri tanpa adanya individu yang lain. dan beberapa individu
tidak akan saling berhubungan tanpa adanya ikatan seperti keluarga dan
masyarakat.selain itu, Individu juga membutuhkan membutuhkan keluarga dan
masyarakat untuk mengekspresikan aspek sosialnya.
Soerang individu pertama kali
muncul ke dunia di lingkungan keluarga, dan individu tidak akan mungkin
memenuhi kebutuhannya tanpa adanya keluarga karena individu yang baru lahir
tidak bisa apa-apa, di dalam keluargalah individu mengembangkan kepribadiannya
dan belajar untuk bersosialisaasi dengan individu yang lain. Kemudian setelah
dewasa seorang individu tidak mungkin hidup hanya dalam satu keluarga, pastinya
akan bermasyarakat dengan keluarga yang lain. Setiap keluarga harus bisa menciptakan
individu yang baik,bermoral, dan saling memahami agar ikatan persaudaraan dapat
terjalin dengan baik, dan agar individu tadi bisa menjalin hubungan dengan
masyarakat seperti halnya menjalin hubungan dengan keluarga.
Individu
belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya
hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang
bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau
untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.
hubungan individu dengan masyarakat adalah tahap selanjutnya
dari seseorang yang telah mempelajari cara berinteraksi yang telah diajarkan
dalam keluarga. Dalam hal ini, individu memasuki suatu ruang lingkup yang
sangat luas karena terdapat individu yang berbeda dan berasal dari berbagai
daerah/komunitas. Masyarakat itu bersifat makro. Sifat makro diperoleh dari
kenyataan, bahwa masyarakat pada hakiaktnya terdiri dari sekian banyak komunias
yang berbeda, sekaligus mencakup berbagai macam keluarga, lembaga dan individu
– individu.
Referansi:
-
Wahyu, Ramdani,
M.Ag.,M.Si. ISD (Ilmu Sosial Dasar). Pustaka Setia. Bandung : 2007
- Ebook gunadarma
- Ebook gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar